Sabtu, 20 Oktober 2012

Di Balik Setiap Kebahagiaan


Sepertinya di belakang setiap kebahagiaan yang orang miliki, yang orang kejar dan yang orang inginkan selalu saja ada cerita gelapnya, cerita suramnya atau kisah harunya. Apakah memang seperti itu? Atau aturannya seperti itu? Atau itukah konsekuensi yang harus diterima? Apakah itu memang sebuah korelasi yang tidak bisa dipisahkan? Banyak cerita seperti..

.Orang Tua dan Anaknya
Kita tahu, orang tua adalah sosok yang sangat berjasa, sangat penting, sangat berpengaruh bagi seorang anak tapi mereka dengan besar hati selalu menerima meski ditempatkan dibelakang. Ya itulah orang tua. Tapi kenapa? Nalurikah? Mereka berusaha mencarikan kebahagiaan untuk anaknya, bekerja keras setiap hari, membanting tulang, melakukan apa saja sebisanya agar anaknya bisa bahagia sebahagia anak-anak lain dan yang sangat penting, mereka sering mengabaikan kebahagiaan diri mereka sendiri untuk hal itu. Bahagia bagi seorang anak selalu dibarengi hasil keringat orang tua, pasti. Itu nyata. Semua cerita orang tua dan anak selalu menyimpan keharuan bukan? Tapi mengapa harus seperti itu?

.Pejabat Korup
Ini sebuah cerita bukan tentang keharuan tapi lebih tepatnya cerita "suram". Indonesia misalnya, negara dengan angka korupsi yang tinggi. Banyak terbukti, pejabat di atas sana, pegawai yang "tidak berpendidikan" itu dan orang-orang yang mengagungkan dirinya sebagai orang berpangkat itu dengan tega merebut kebahagiaan orang lain demi mengejar kebahagiaan mereka sendiri. Entah apa yang mereka pikirkan sampai melakukan hal rendah seperti itu. Padahal hidup mereka sebelumnya tidak jauh lebih buruk jika dibandingkan dengan orang-orang yang mereka ambil kebahagiaannya. Koruptor yang bahagia semakin bahagia, rakyat yang menderita semakin menderita. Dibalik koruptor yang bahagia ada rakyat yang menderita. Apa itu seharusnya?? Apa memang naluri sehingga bisa seperti itu? Tapi mengapa harus seperti itu?

.Cerita cinta
Kisah yang tidak pernah ada habisnya, yaitu tentang cinta, sepasang kekasih, daaan segala masalah di dalamnya. Dalam cerita cinta, banyak kisah yang bisa diangkat jika berhubungan dengan "bahagia yang menyimpan kesedihan", dari sisi apa saja. Misalnya selingkuh, PHP *bahasa gaul jaman sekarang*, poligami/poliandri, ditinggal pergi kekasihnya, dan masih banyak lagi. Setiap kisah itu pasti, pasti, dan pasti ada sisi yang bahagia dan sisi yang tidak bahagia. Ada yang tidak bahagia namun sebenarnya mereka tidak ingin itu terjadi pada dirinya, diselingkuhi misalnya. Tapi ada pula yang tidak bahagia karena mereka memang yang membuat diri mereka seperti itu, alih-alih demi melihat orang yang dicintainya bahagia (bisa disebut pengorbanan), seperti dipoligami. Kenapa itu bisa terjadi? Bahkan terkadang orang yang tidak menyakitipun bisa tersakiti dan menjadi tidak sepenuhnya berbahagia. Apakah dalam cerita cinta memang harus ada pihak yang tidak berbahagia ketika pihak lain mengejar bahagia untuknya sendiri? Apakah itu kesalahan pihak yang tidak berbahagia membiarkan itu terjadi pada dirinya? Mengapa harus seperti itu?

Cerita yang simple lain, sangat simple tetapi ini berhubungan dengan bahagia dan ketidakadilan dibaliknya...

.Pengendara sepeda, sepeda motor dan mobil
Ini yang sering diabaikan, kebahagiaan setiap pengendara di jalan raya. Sepele dan mungkin tidak penting. Tapi seperti ini pun menyimpan cerita. Sering melihat pengendara sepeda yang berada ditepian jalan lalu terdesak sepeda motor sehingga harus turun dari jalan, lalu usah payah untuk menjaga keseimbangannya tetapi si pengendara sepeda motor malah semakin memacu motornya.Padahal sudah ada garis pembatas antara jalan sepeda dan sepeda motor. Sepele tapi kadang tidak adil, kasihan. Apalagi kalau yang naik sepeda orang-orang tua. Ada yang bahagia ada yg tidak. Mengapa harus seperti itu?

Itu sedikit contoh yang mengbambarkan bahwa bahagia banyak menyimpan cerita tidak bahagia di dalamnya. Masih banyak cerita lain seperti masalah keadilan di hadapan hukum, hak asasi manusia dan lain-lainnya yang menyimpan hal serupa.
Tetapi dengan sedikit cerita itu kita sudah bisa tahu bahwa, "Mungkin itu selayaknya hidup, itu yang ada dalam kehidupan. Ada sisi baik ada sisi buruk. Ada pro dan kontra. Ada bahagia yang menyimpan luka. Ada berjaya tapi menyimpan ketidakadilan. Itu yang harus dijalani. Itu yang jadi pelajaran".

Tertawa setelah menulis boleh kan? hahahahahaa
Entahlah apa yang sedang saya pikirkan ketika menulis ini (lupa asal mulanya) sehingga bisa menghasilkan tulisan aneh dengan bahasa aneh. Seperti paper kuliah tapi dengan bahasa semi formal haha. Abstrak. Tidak mempunyai nilai sastra yang tinggi. Topik yang "ahh pentingkah untuk di bahas?" *kata banyak orang pasti*.  But so far, saya puas. Bisa bla bla bla di siang bolong. Membuang penat dan unek-unek. Meskipun dengan pengungkapan yang aneh, mungkin sedikit bisa memberi manfaat bagi yang membacanya.  ^____^